Rabu, 08 Desember 2010

TUGAS


PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN


MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampun : Drs. H. Fatah Syukur, M.AD










Disusun oleh:
NUR AZIYAH
(083111028)




FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
APENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN

  1. PENDAHULUAN
Implementasi pendidikan berorientasi kecakapan hidup di sekolah dapat dilakukan melakukan reorientasi pembelajaran dari orientasi mata pelajaran semata, menjadi ke kecakapan hidup, pengembangan iklim sekolah yang kondusif untuk berkembangnya kecakapan hidup, khususnya yang terkait dengan sikap/karakter/kesadaran diri, dan penerapan manajemen sekolah yang diarahkan untuk mengembangkan pendidikan berorientasi kecakapan hidup dengan menerapkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS). Sementara itu, implementasi pendidikan berorientasi kecakapan hidup dalam pembelajaran, melalui pelaksanaan pendidikan berorientasi kecakapan hidup dapat dilakukan tanpa mengubah kurikulum, aspek-aspek kecakapan hidup diintegrasikan dengan mata pelajaran atau pokok bahasan, dan aspek-aspek yang telah diintegrasikan dijadikan indicator dalam pembelajaran.
  1. RUMUSAN MASALAH
  1. Pengertian Kecakapan Hidup (Life Skill)
  2. Jenis-jenis Kecakapan Hidup
  3. Konsep Kecakapan Hidup
  4. Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pelaksanaannya pada Tiap Jenjang Pendidikan
  5. Tujuan Kecakapan Hidup
  6. Pentingnya Kecakapan Hidup Dalam Pembelajaran
  7. Aspek-aspek Kecakapan Hidup
  1. PEMBAHASAN
  1. Pengertian Kecakapan Hidup (Life Skill)
Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Kemampuan tersebut diperlukan untuk menempuh kehidupan yang sukses, bermartabat, seperti kemampuan berpikir kompleks dan kritis, berkomunikasi secara efektif, membangun kerja sama, bertanggung jawab sehingga ada kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Implementasi life skill tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru ataupun materi tambahan. Kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada materi tambahan. Kecakapan hidup dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran sehingga tidak diperlukan tambahan alokasi waktu tertentu.1
Menurut Jecques Delor,pada dasarnya program Life Skill ini berpegang pada empat pilar pembelajaran yaitu:
    1. Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan)
    2. Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja)
    3. Learning to be (belajar utuk menjadi orang yang berguna)
    4. Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).2
Dadang Yunus, mengartikan kecakapan hidupa (Life Skill) sebagai kecak dapanan yang di miliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problematika kehidupan dan penghidupan secara wajar, tanpa merasa tekanan hidup,kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.3
  1. Jenis-jenis Kecakapan Hidup
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas (2002),membagi kecakapan hidup menjadi 5 jenis yaitu:
    1. Kecakapan mengenal diri atau personal (personal skills):Self Awareness.
  1. Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,anggota masyarakat dan warga negara.
  2. Menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
    1. Kecakapan berpikir rasional (Thinking skill)
  1. Kecakapan menggali dan menemukan informasi
  2. Kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan
  3. Kecakapan memecahkan masalah
    1. Kecakapan sosial/Kecakapan antar personal (Sosial Skill):
  1. Kecakapan berkomunikasi
  2. Kecakapan bekerja sama
    1. Kecakapan Akademik/kemampuan berpikir ilmiah (Academik Skill):
  1. Kecakapan mengidentifikasi variabel dan menjelaskan hubungan antara variabel tersebut
  2. Kecakapan merumuskan hipotesis
  3. Kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian
    1. Kecakapan Vokasiona/Kemampuan kejuruan (Vocational Skill):
Kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat
Kelima jenis kecakapan hidup tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok besar,yaitu: keakapan hidup yang bersifat umum (General Life Skills/GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat spesifik (Spesific Life Skills/LSS) sebagaimana tampak pada sekema berikut :4









  1. Konsep Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup jika di lihat dari bentuk atau konsep dapat dibagi menjadi dua yaitu:
  1. Kecakapan hidup yang bersifat generik
Kecakapa hidup yang bersifat generik, maksudnya kecakapan hidup yang mencakup kecakapan personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial(social skill/SS). Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (Self Awareness)dan kecakapan berpikir(thinking skill), sedangkan kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi(communication skill)dan kecakapan bekerja sama(collaboration skill).
  1. Kecakapan hidup yang bersifat spesifik
Kecakapan hidup spesifik(specific life skill/SLS), yaitu kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan akademik(academic skill) atau kecakapan intelektual dan kecakapan pekerjaan yang lebih memerlukan pemikentiiran,sehingga mencakup kecakapan mengidentifikasi variabel dan hubungan antara satu dengan lainnya(identifying variabeles and describing relationship among them), kecakapan merumuskan hipotesis(constructing hypotheses),dan kecakapan merancang da melaksanakan penelitian(designing and implementing a research).Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan ketrampilan motorik.Kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar(basic vocational skill)dan kecakapan vokasional khusus(occupational skill).5
  1. Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pelasanaannya pada Tiap Jenjang Pendidikan
    1. Prinsip pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup
Prinsip dari pendidikan kecakapan hidup tidak terlepas dari empat dimensi tersebut yaitu:
          1. Kecakapan personal
Merupakan orientasi pendidikan yang mensinergikan mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang, dimanapun ia berada, untuk meningkatkan mutu hidupnya.
          1. Kecakapan sosial
Kecakapan sosial taktik-taktik untuk meyakinkan orang (persuasi), berkomunikasi secara jelas dan meyakinkan, membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok, memulai dan mengelola perubahan, bernegosiasi dan mengatasi silang pendapat, bekerja sama untuk tujuan bersama, dan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan kepentingan bersama
          1. Kecakapan akademik
Kecakapan akademik (academic skill/AS) yang seringkali juga disebut kecakapan intelektual atau kemampuan berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir pada GLS. Jika kecakapan berpikir pada GLS masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan. Hal itu didasarnya pada pemikiran bahwa bidang pekerjaan yang ditangani memang lebih memerlukan kecakapan berpikir ilmiah.
          1. Kecakapan vokasional
merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya
Keempat dimensi kecakapan hidup secara berkelanjutan harus dimiliki oleh peserta didik sejak TK hingga sekolah menengah,dan bahkan perguruan tinggi.Akan tetapi dalam praktik pengembangannya,penekanan pendidikan kecakapan hidup tetap mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan.Kecekapan hidup pada TK dan sekolah dasar (SD) berbeda dengan sekolah menengah pertama (SMP),demikian pula kecakan hidup pada sekolah menengah atas (SMA),bergantung pada tingkat perkembangan psikologis dan fisiologis peserta didik.
    1. Pelaksanaannya pada Tiap Jenjang Pendidikan
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan kecakapan hidup yang diberikan sampai dengan jenjang sekolah menengah lebih berorientasi pada upaya mempersiapkan peserta didik menghadapi era iformasi dan era globalisasi.Pada intinya pendidikan kecakapan hidup ini membantu dan membekali peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar,menyadari dan mensyukuri potensi diri,berani menghadapi problema kehidupan,srta mampu memecahkan persoalan secara kreatif.Pendidikan kecakapan hidup bukan mata pelajaran baru,akan tetapi sebagai alat dan bukan sebagai tujuan.Penerapan konsep pendidikan kecakapan hidup terkait dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya seperti subtansi yang dipelajari,karakter peserta didik,kondisi sekolah dan lingkungannya.
Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata pelajaran melainkan bagian dari materi pendidikan yang terintegrasi dalam mata pelajaran.Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata pelajaran maupun jenjang pendidikan yang mengintegrasikan kecakapan hidup,dirancang/disusun secara kontekstual
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menjabarkan kecakapan hidup yang berintegrasi dalam mata pelajaran,antara lain:
    1. Melakukan identifikasi unsur kecakapan hidup yang dikembangkan dalam kehidupan nyata yang dituangkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
    2. Melakukan identifikasi pengetahuan,ketrampilan,sikap dan nilai-nilai yang mendukung kecakapan hidup.
    3. Mengklasifikasi dalam bentuk topic atau tema dari mata pelajaran yang sesuai dengan kecakapan hidup.
    4. Menentukan metode pembelajaran.
    5. Merancang bentuk dan jenis penilai
Kelima langkah diatas yang harus diperhatikan adalah masalah teknik penilaian.Ada berbagai teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan inforsarmasi tantang kemajuan belajar peserta didik,hal yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih.Dengan indikator-indikator ini,dapat ditentukan penilaian yang sesuai.Untuk itu,ada tujuh teknik yang dapat digunakan,yaitu:
        1. Penilaian unjuk kerja
        2. Penilaian sikap
        3. Penilaian tertulis
        4. Penilaian proyek
        5. Penilaian produk
        6. Penggunaan portofolio
        7. Penilain diri.6
  1. Tujuan Kecakapan Hidup
Tujuan diterapkannya konsep pendidikan berorientasi kecakapan hidup (life skill) Adalah sebagai berikut. Pertama, mengfungsikan pendidikan sesuai fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya di masa yang akan datang. Kedua, memberikan peluang bagi institusi pelaksana pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan terbuka (berbasis luas dan mendasar) serta prinsip manajemen pendidikan berbasis sekolah. Ketiga, membekali tamatan dengan kecakapan hidup agar kelak mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, masyarakat, dan warga Negara.7
  1. Pentingnya Kecakapan Hidup Dalam Pembelajaran
Sebagian masyarakat bahkan orang tua beranggapan bahwa memiliki anak yang pandai sudah cukup. Di samping itu, seorang anak yang telah menjadi sarjana atau lulusan sebuah perguruan tinggi dengan gelar akademis tertentu mampu menjamin masa depan kehidupan anak yang lebih menjanjikan. Betulkah demikian? Pemikiran seperti ini tentu dalam suatu waktu akan menemukan titik relevansinya. Namun, pada situasi dan kondisi tertentu mungkin janji-janji yang mencerahkan atas gelar akademis tersebut menjadi menjadi kurang relevan, bahkan masyarakat luastidak lagi dipercayainya. Seiring dengan semakin banyaknya pengangguran yang disebabkan karena factor pendidikan, dan maraknya kasus korupsi yang tidak terlepas dari para birokrat yang memiliki banyak gelar, sarjana, master, doctor, bahkan professor. Peran dan fungsi pendidikan dalam konteks ini tentu akan mendapat gugatan dari banyak kalangan, misalnya mengapa praktek korupsi justru dilakukan oleh orang-orang pandai dan pintar. Kenyataan ini memang sungguh sangat menyedihkan, bahkan bangsa ini sering dikonotasikan sebagai yang sangat “kreatif” dalam hal korupsi, dari lapisan masyarakat paling bawah sampai paling atas.
Pada dasarnya, pendidikan diselenggarakan bukan semata-mata membekali peserta didik dengan berbagai ilmu pengetahuan, namun pendidikan juga harus berorientasi pada pemberian bekal bagi peserta didik agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik, terutama dalam situasi dan kondisi kehidupan di era globalisasi. Dijelaskan dengan tegas dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan selain bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, juga bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang cakap, kreatif, dan mandiri. Kecakapan, kreatifitas dan kemandirian merupakan point yang sangat penting untuk dimiliki setiap peserta didik agar ia dapat cakap dalam menghadapi realitas hidupnya, kreatif dalam memberikan solusi atas persoalan yang ada. Sesungguhnya, ada banyak perbedaan antara orang yang pandai dan kreatif. Untuk menyebutkan beberapa diantaranya adalah : kalau orang pandai itu memanfaatkan peluang, orang kreatif menciptakannya; kalau orang pandai berpikir linier, orang kreatif berpikir lateral; kalau orang pandai merebut pasar, orang kreatif menciptakan pasar; kepandaian dapat segera ditiru, kreatifitas sulit ditiru. Intinya, era masa depan adalah era orang-orang yang tidak saja terampil (skilled) atau pandai (intelligent), namun juga harus kreatif atau cerdas (smart).
Karena itu, kreativitas memegang peran sangat penting di era sekarang. Pendidikan tinggi yang selama ini mengedepankan istilah “siap pakai” bagi para lulusannya, harus menstransformasikan diri dan mereorientasikan sasaran pembelajarannya. Penggunaan istilah “lulusan siap pakai” sama sekali tidak boleh diartikan secara sempit sebagai lulusan yang hanya terampil dalam meneruskan yang praktik selama ini ada dalam masyarakt. Lebih dari itu, lulusan perguruan tinggi yang sesungguhnya adalah lulusan yang mampu membuat perbedaan yang mampu memberi arti bagi masyarakatnya.lulusan yang mampu menstransformasikan masyarakat dan praktik yang ada di dalamnya menuju kea rah yang lebih baik.8
  1. Aspek-aspek Kecakapan Hidup (Life Skill)
    1. Kecakapan Dasar
Kecakapan dasar meliputi : (1) belajar mandiri; (2) membaca, menulis, dan menghitung; (3) kecakapan berkomunikasi; (4) kecakapan berpikir; (5) kecakapan kalbu; (6) kecakapan mengelola raga; (7) kecakapan merumuskan kepentingan dan cara mencapainya; (8) kecakapan berkeluarga dan social.
    1. Kecakapan Instrumental
Kecakapan instrumental, meliputi : (1) kecakapan memanfaatkan teknologi; (2) kecakapan mengelola sumber daya; (3) kecakapan bekerja sama dengan orang lain; (4) kecakapan memanfaatkan informasi; (5) kecakapan menggunakan system; (6) kecakapan berwirausaha; (7) kecakapan kejuruan; (8) kecakapan memilih dan mengembangkan karier; (9) kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan; (10) kecakapan menyatukan bangsa.
    1. General Life Skill
General life skill meliputi beberapa hal berikut.
  1. Kecakapan kesadaran diri (personal skill), meliputi sadar sebagai makhluk Tuhan, sadar akan potensi diri (fisik dan psikologi), sadar sebagai makhluk social, sadar sebagai makhluk lingkungan.
  2. Kecakapan berpikir, meliputi kecakapan menggali informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan menyelesaikan masalah secara kreatif dan arif, kecakapan mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
  3. Kecakapan social, meliputi kecakapan berkomunikasi secara lisan dan tulisan, kecakapan bekerja sama.
    1. Spesific Life Skill, yaitu kecakapan yang terkait dengan pekerjaan yang ada di lingkungan dan ingin ditekuni.
    2. Personal Skill, meliputi :
      1. Kecakapan memelihara sukma
      2. Kecakapan memelihara raga.
    3. Social Skill, meliputi :
      1. Kecakapan memelihara hubungan dengan masyarakat umum;
      2. Kecakapan memelihara hubungan dengan masyarakat khusus.
    4. Enviromental Skill, meliputi :
      1. Memelihara lingkungan nyata;
      2. Memelihara lingkungan ghaib.
    5. Occuptional Skill, yaitu menguasai salah satu pekerjaan yang halal.9

ANALISIS
Pendidikan dengan berorientasi pada kecakapan hidup (Life Skill) bertujuan untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problem yang sedang dihadapinya. Di samping itu, juga memberikan kesempatan pada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel denagn prinsip pendidikan berbasis luas serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah dengan memberi peluang pemanfaatan sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah. Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi kecakapan mengenal diri (kemampuan personal) kecakapan berpikir rasional, kecakapan social, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional.
Tuntutan life skill pada dasarnya mencakup beberapa aspek diantaranya keterampilan peserta didik, professionalitas, dan kecakapan dalam melakukan transformasi menuju perubahan social. Sebagaimana dijelaskan di atas, kecakapan hidup di sini bukan semata cakap dalam berpikir dan akademis, namun cakap dalam berketerampilan dan social.
Pada dasarnya, pendidikan diselenggarakan bukan semata-mata membekali peserta didik dengan berbagai ilmu pengetahuan, namun pendidikan juga harus berorientasi pada pemberian bekal bagi peserta didik agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik, terutama dalam situasi dan kondisi kehidupan di era globalisasi. Dijelaskan dengan tegas dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan selain bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, juga bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang cakap, kreatif, dan mandiri. Kecakapan, kreatifitas dan kemandirian merupakan point yang sangat penting untuk dimiliki setiap peserta didik agar ia dapat cakap dalam menghadapi realitas hidupnya, kreatif dalam memberikan solusi atas persoalan yang ada

  1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpilkan bahwa kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Adapun aspek kecakapan hidup yaitu :
  1. Kecakapan dasar, 2. kecakapan instrumental, 3. General life skill, 4. Spesifik life skill, 5. Personal skill, 6. Social skill, 7. Enviromental skill, 8. Occuptional skiil.

  1. PENUTUP
Demikianlah makalah yang saya buat. Saya menyadari bahwa pada makalah ini banyak terdapat kekurangan, baik dalam penulisan ataupun dalam penyampaian. Untuk itu saya mohon saran dan kritik yang konstruktif guna untuk memperbaiki makalah yang selanjutnya. Semoga makalah yang saya buat bermanfaat bagi kita semua. Amiin












DAFTAR PUSTAKA
Iskandar,Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru,(Jakarta:GP Press,2009
Junariata, M Fajar ”Program Kelompok Belajar Usaha”,http:/kbu-baitulilmi.indonetwork.co.id/profile/kelompok-belajar-usaha-kbu-baitul-ilmi.htm/27/11/2010/.
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2009)
press.com/2010/4/8/pengertian-pendidikan-kecakapan-hidup-life-skills.
Rembangy, Musthofa, Pendidikan Transformatiof Pergulatan Kritis Meumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi, ( Yogyakarta : Teras, 2008)
Syukur,Fatah Teknologi Pendidikan,(Semarang:Rasail Media Group,2008)
Yunus, Dadang Pendidikan Kecakapan Hidup,http://pkbmpls.word
1 . Kunandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru,(Jakarta:Rajawali Pers,2009), hlm.289.
2 . Iskandar,Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru,(Jakarta:GP Press,2009),hlm,104-105.
3 . Dadang Yunus, Pendidikan Kecakapan Hidup,http://pkbmpls.word press.com/2010/4/8/pengertian-pendidikan-kecakapan-hidup-life-skills.
4 . Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan,(Semarang:Rasail Media Group,2008), hlm.84-85.
5 . Dadang Yunus Op.Cit
6 . M Fajar Junariata,”Program Kelompok Belajar Usaha”,http:/kbu-baitulilmi.indonetwork.co.id/profile/kelompok-belajar-usaha-kbu-baitul-ilmi.htm/27/11/2010/.
7 . Ibid, hlm.290.
8 . Musthofa Rembangy,Pendidikan Transformatis Pergulatan Kritis Merumuskan Pendidikan di Tengah Pusaran Arus Globalisasi,(Yogyakrta:Teras,2008), hlm.129-132.
9 . Ibid, hlm,290-291.
 

Selasa, 07 Desember 2010